Khasiat Makan Bawang Putih

Khasiat Makan Bawang Putih

Konsumsi bawang putih untuk cita rasa makanan tak asing lagi bagi kita, khususnya bagi para ibu rumah tangga. Tapi pernahkah terkilas dalam benak Anda bahwa bawang putih ini mengandung segudang khasiat? Memang kalau tercium baunya yang khas itu, kita ingin cepat menepisnya. Padahal sesudah membubuhi masakan, justru menambah sedapnya hidangan bukan? Dan yang terpenting khasiat bawang putih yang kini makin “aduhai” perlu kita manfaatkan semaksimal mungkin. Penelitian terhadap khasiat bawang putih sebetulnya sejak akhir abad ke18 dan hingga kini masih terus dilacak oleh para ahli.
Bawang putih (Iatin: Allium sativum) adalah satu dari 7 anggota keluarga bawang-bawangan. Saudaranya yang lain yaitu bawang merah, bawang perisai, bawang kucai, bawang ganda, bawang bakung dan bawang bombay. Tanaman ini berasal dari Asia saja dan sejak lama telah dibudidayakan orang. Sekarang penghasil utamanya adalah negeri Cina, Taiwan dan Korea. Di negeri Cina, bawang putih dikenal dengan nama “suan”. Orang Cina senang makan bawang putih bukan hanya dalam masakannya. Tapi juga dalam bentuk yang dicampur dengan teh, khususnya untuk obat turun panas dan antibiotik. Kalau orang India, menggunakan bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok. Sedangkan orang Jepang memakannya dalam bentuk “juice” bawang putih yang mudah diperoleh hampir di setiap sudut kota Jepang. Orang dari negeri Sakura ini menganggap bawang putih mengandung eksostis yang paten.
Bagaimana konsumsi bawang putih di negeri kita sendiri ? Di berbagai daerah Jawa, praktek praktek penggunaan bawang putih jamu tradisional belakangan ini, sudah mulai dilakukan, lebih-lebih di daerah pedesaan. Di Sumatera Selatan, bawang putih dipakai dalam pembuatan saus empek-empek. Sebagian penjual jamu “gendongan” mewartakan, makan bawang putih satu siung 2 kali seminggu seusai makan siang, dapat membangkitkan gairah badan yang lesu, serta lebih tahan terhadap ancaman berbagai penyakit. Pengobatan tradisional akhir-akhir ini sudah menggunakan campuran bawang putih. Alasannya bawang putih telah diketahui bisa menangkal/menyembuhkan banyak penyakit: TBC, influenza, antidiabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati luka bakar, rematik, mencegah keracunan hati, antikolesterol, dan sebagainya.
Anti kanker
Salah satu khasiat bawang putih yang dewasa ini menjadi topik pembahasan penelitian adalah kemampu annya mencegah selsel tumor kanker. Walaupun sampai saat ini AIDS merupakan penyakit yang lebih mengerikan, tapi penyakit kanker juga masih menjadi momok bagi kita. Hingga kini penyakit kanker memang masih menghantui manusia. Penyakit ini merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari Inggris menyatakan sebenarnya bisa dikurangi sampai 60 persen, jika orang gemar mengkonsumsi makanan alamiah dan berhenti merokok.
Penelitian yang dilakukan oleh Belman dkk., dalam beberapa tahun terakhir ini, melaporkan bahwa zat “allicin” yang terkandung dalam bawang putih mampu mencegah timbulnya selsel tumor, juga menghambat pertumbuhan selsel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan ternyata zat “allicin” secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Mekanisme dari efek pencegahan oleh minyak astiri bawang putih pun sudah diteliti oleh Jean Piere dkk. belum lama ini. Ternyata percobaan pada manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan timbulnya kanker dan tumor.
Para peneliti dari Matsui Natural Chemical Assocation (Jepang) yang menggunakan campuran bawang putih menjauhkan konsumennya dari penyakit tumor dan kanker. Di samping bangsa Jepang terkenal me megang rekor dalam mengkonsumsi ikan, ternyata mereka pun termasuk penggemar bawang putih peringkat kedua setelah Korea. Tidak mengherankan masyarakat Jepang me mang jarang sekali yang terkena penyakit kanker, sehingga pemakaian rempahrempah khususnya bawang putih menjadi sangat populer di Jepang akhirakhir ini. Dan impor bawang putih Jepang kabarnya terus melonjak dari tahun ke tahun.
Anti jantung koroner 
Kasus meninggal mendadak akibat serangan jantung, belakangan ini meningkat di beberapa negara maju maupun sedang berkembang. Menurut WHO, pada 29 negara sekitar 35 persen penduduknya yang berusia antara 25 64 tahun telah mengidap penyakit jantung koroner. Di Indonesia, peningkatan penyakit jantung koroner juga telah menunjukkan gejala yang mengkhawatirkan, sebab peringkatnya kini telah naik ke urutan 2 sebagai penyebab kematian.
Penyebab pokok dari penyakit jantung korener adalah menumpuknya lemak, protein don kolesterol pada pembuluh darah. Karena kolesterol merupakan komponen utama nya, maka untuk mencegah penumpukan tadi pertamatama adalah dengan mengurangi konsumsi yang banyak mengandung kolesterol (daging, telur, udang, cumicumi, dan sebagainya).
Kedua, mengkonsumsi secara rutin makanan alamiah dari tumbuh tumbuhan yang mampu menghancurkan kolestrol di dalam darah kita. Ternyata, bawang putih merupakan bahan makanan nabati yang ampuh untuk menghancurkan tumpukan kolesterol itu.
Pengaruh makanan nabati pada kesehatan kita seharihari akhirakhir ini memang banyak mengundang perhatian para ahli medis maupun kaum awan, khususnya karena sekarang makin banyak orang yang menggemari makanan layan cepat (fast food) padahal makanan jenis ini umumnya mengundang timbulnya berbagai penyakit modern. Makanan jenis fast food kebanyakan sarat dengan gula dan lemak. Sedangkan gula dan lemak yang dikonsumsi dalam jumlah banyak akan menyebabkan meningkatnya kolestrol dalam serum, penumpukan lemak di sekitar jantung, dan faktor risiko lain yang mengancam kesehatan jantung. Faktor risiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi ini sering menye babkan kematian mendadak.
Ada dua hal penting yang menggembirakan kita, khususnya mereka yang telah mempunyai faktor risiko maupun orang yang telah mengidap penyakit jantung. Pertama terlihat kecende rungan, bahwa penyakit jantung koroner presentasinya rendah pada nega ranegara yang banyak mengkonsumsi bawang putih. Kedua hasil pengamatan para ahli dari berbagai negara menunjukkan bawang putih memang mempunyai komponen yang berkemampuan mengurangi kadar gula dalam darah dan lemak, mencegah penumpukan lemak pada pem buluh darah dan menghambat terbentuk kolesterol pada serum. Selain hasil yang diperoleh dengan menggunakan binatang, percobaan pada manusia pun memberikan hasil yang meyakinkan bahwa bawang putih, baik dikonsumsi secara mentah, digoreng atau direbus bisa memperkecil risiko timbulnya penyakit serangan jantung koroner.
Bordia dkk. melaporkan, bahwa zat dalam bawang putih yang mempunyai khasiat untuk mengganyang kolesterol adalah sulfur pada minyak astiri bawang putih. Komponen sulfur yang rumus kimianya “dallil disulfid” inilah yang juga memberi bau khas. Jadi kandungan minyak astiri pada bawang putih ini memberi keuntungan ganda. Karena selain rasa dan aroma yang diberikan pada makanan/hidangan kita, khasiatnya pun kita peroleh.
Bahan kosmetika dan obat kuat Bawang putih bukan hanya mampu mencegah/menyembuhkan berbagai penyakit, tapi juga bermanfaat untuk kecantikan. Ia bisa membuat tubuh kita ramping atau langsing dan sekaligus menjadikan kulit halus dan lembut. Sebab bawang putih bisa mengatur jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh de ngan menyisihkan kolesterol yang terlalu tinggi. Jadi, bagi kaum wanita yang ingin kelihatan cantik, makanan istimewa yang harganya sekarang lumayan mahal ini merupakan sa habatnya yang setia.
Kawan yang baru pulang dari Korea pernah menceritakan, di sana agak sulit dijumpai orang yang tubuhnya gemuk, teristimewa pada gadisgadisnya yang langsinglangsing. Menurut para pemandu wisata Korea, hal itu adalah berkat khasiat bawang putih. Konon, kerakusan orang Korea terhadap bawang putih ini sempat mengundang olokolok orang Jepang yang berkata bahwa orang Korea adalah si Pemakan Bawang Putih, meskipun orang Jepang sendiri keba nyakan suka bawang putih.
Banyak orang Korea dan Jepang meyakini, buat penganten baru, memanfaatkan bawang putih bisa menjadikan malammalam pengantin yang tidak terlupakan. Bawang putih dalam “kimchi” (sejenis acar sayuran) yang memerlukan penyimpanan beberapa bulan untuk memperoleh kha siat secara optimal merupakan sajian khas orang Korea maupun Jepang. Di kedua negara tersebut, sudah lama bawang putih dikenal sebagai “obat kuat”, karena kemampuannya meningkatkan gairah seksual.
Khasiat Lain
Bahwa senyawa kimia alamiah yang ikut menentukan bau khas bawang putih adalah “allicin” juga dibuktikan oleh Cavallito, sarjana dari AS. Menurutnya, zat “allicin” dari bawang putih bahkan mampu membunuh mikroba penyebab timbulnya tuberkluosa, difteri, tipoid, disentri, dan gonorrhoe. Sifat antibakteri pada bawang putih ini sebenarnya sudah lama kita amati di Indonesia yang kebanyakan dipakai sebagai obat sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Tadashi Watanabe dari Jepang, berdasarkan risetnya mengungkapkan, bawang putih dapat mengobati berbagai penyakit: asma, demam, tuberkulisa, penyakit 4 L (lesu, lelah, letih, lemah), sampai cacingan, gatalgatal dan korengan. Dr. Kominoto menemukan senyawa lain dalam bawang putih yang bisa memberikan vitalitas bagi tubuh yang disebut “scordinin.” Dalam percobaannya dengan tikus, senyawa ini dapat mempercepat pertumbuhan badan anak tikus, dan meningkatkan tubuh tikus sampai 2 3 kali. Sedang percobaan dengan kelinci, “scordinin” juga mampu menekan kadar kolesterol tapi menaikkan produksi sperma. Itu sebabnya zat tadi juga mampu me rangsang gairah seksual, meningkatkan daya tahan dan orgasme yang optimal, di samping berkhasiat untuk mencegah kerusakan sel tubuh yang diakibatkan proses penuaan.
Bukti baru ditemukan pula oleh Myungchi, (sarjana keturunan Cina), bahwa bawang putih mampu meningkatkan kosentrasi HDL (high density lipoprotein) dalam darah yang berfungsi mengenyahkan kolesterol dari sistem tubuh. Juga ditemukan bahwa zat “allicin” dari bawang putih bisa membunuh eryptococcus neoformans, jenis jamur yang sering menyebabkan penyakit meningitis. Bahkan membunuh Candida albicans, jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi pada vagina manusia.
Unsur lain dalam bawang putih ialah selenium, yaitu mineral mikro yang bisa mencegah terjadinya penggumpalan darah, sehingga penyum batan pembuluh darah dapat dihindari. Juga berfungsi sebagai antioksidan, sehingga mampu mencegah terjadinya kerusakan sel tubuh dan memper lambat proses penuaan. Di samping itu ditemukan adanya zat “anti hemolitic factor, suatu zat yang mampu mencegah rusaknya sel darah merah. Sedangkan zat “anti hemolitic factor,” juga ditemukan dalam bawang putih, gunanya mencegah rusaknya persendian. Adapun zat “methyllalyl trisulfide” dalam bawang putih berguna untuk mencegah perlengketan selsel darah merah.
Karena bawang putih membuat daya tahan tubuh menjadi meningkat, maka orang yang gemar mengkonsumsi bawang putih jarang terserang pilek/flu, masuk angin, serta mencegah infeksi lanjutan. Bawang putih berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan asal tidak berlebihan. Orang yang sukar tidur dianjurkan makan bawang putih untuk campuran sayur, sebab zatzat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja pada saraf yang dapat memberikan efek tenang pada orang sebelum dan selagi tidur. Bagi orang yang sedang dalam pengobatan penyakit TBC, bawang putih bisa mempercepat proses penyembuhan, sebab langsung terserap ke dalam paru paru dan mencegah terserapnya rabun ke dalam tubuh.
#sumber: kompas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGELOLAAN LABORATORIUM - MENGITUNG KEBUTUHAN UKURAN RUANG LABORATORIUM

Kurikulum Sebagai Sistem

ANTROPOLOGI KULINER