RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU



RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup ilmu-ilmu khusus.  Tetapi dalam perkembangan berikutnya ilmu-ilmu khusus itu memisahkan dari dari induknya yakni Filsafat.
Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, Filsafat tidak mati melainkan hidup dengan corak tersendiri sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.
Berikut ini beberapa pembagian filsafat menurut beberapa para ahli :
1.     Prof. Alburey Castell membagi filsafat ke dalam enam bagian sebagai berikut :
1)     Theological Problem (Masalah teologis)
2)     Metaphisical Problem (Masalah metafisika)
3)     Epistecal Problem (Masalah etika)
4)     Political Problem (Masalah politik)
5)     Historical Problem (Masalah sejarah)
2.     Prof. DR. M. J. Langeveld menyatakan bahwa filsafat dapat diberikan dalam satu kesatuan yang terdiri dari tiga lingkungan masalah, yaitu :
a.      Lingkungan masalah-masalah keadaan (metafisika, manusia dan lain-lain)
b.     Lingkungan masalah-masalah pengetahuan (teori pengetahuan, teori kebenaran, logika).
c.      Lingkungan masalah-masalah nilai (teori nilai, etika, estetika, yang bernilai berdasarkan religi)
3.     H.De Vos membagi filsafat ke dalam sembilan golongan sebagai berikut :
a.      Metafisika
b.     Logika
c.      Ajaran tentang ilmu pengetahuan
d.     Filsafat alam
e.      Filsafat kebudayaan
f.      Filsafat sejarah.
g.     Etika
h.     Estetika
i.       Anthropologi.

4.     Ir. Richard H. Pophin dan Dr. Avrum Astroll membagi filsafat menjadi 7 bagian :
a.      Section 1 ethius (Etika)
b.     Section II polical philosopy (Filsafat Politik)
c.        Section III metaphysics ( Metafisika)
d.     Section IV philosopy of religion  (Filsafat Agama)
e.      Section V theory of knowledge (Teori Pengetahuan)
f.      Section VI logics (Logika)
g.      Section VII kontemporary philosopy ( Filsafat Kontemporer)

5.      Al-Kindi (wafat 893 M) ahli pikir pertama dalam filsafat islam membagi filsafat menjadi tiga bagian yaitu :
a.      Ilmu fisika, tingkatan terendah
b.     Ilmu matematika, tingkatan tengah
c.      Ilmu ketuhanan, tingkatan tertinggi
6.     Al-Farabi (870-850 M) dan Ibnu Sina (980-1037 M) membagi dua bagian yaitu filsafat teori (Al-Falsafah  An Nadzariyah) dan filsafat praktek (Al-Falsafah Al-Amaliyah)
7.     Aristoteles membagi secara konkret dan sistematis menjadi 4 cabang yaitu :
a.      Logika, ilmu ini dianggap sebagai ilmu pengetahuan bagi filsafat
b.     filsafat teoritis , cabang ini mencakup :
·       Ilmu Fisika yang mempersoalkan dunia materi dan nyata
·       Ilmu matematika yang mempersoalkan benda-benda alam dalam kuantitasnya.
·       Ilmu metafisika yang mempersoalkan tentang hakikat.
c.      filsafat praktis. Cabang ini mencakup :
·       Ilmu etika, yang mengatur kesusilaan dan kebahagian dalam hidup perseorangan.
·       Ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga.
·       Ilmu politik yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam negara.
d.     filsafat peotika (kesenian)
Pembagian Aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran Aristoteles sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan.Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang, yaitu :
a)     Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik alam nyata yang bersifat transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia.
b)     Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah.
c)     Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk.
d)     Estetika, filsafat tentang hal-hal yang berkaitan dengan keindahan dan kejelekan.
e)     Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan.
f)      Politik, filsafat tentang hal-hal yang berkaitan dengan undang-undang atau negara.
g)     Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan sebagainya.
                        Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli) atau palsu (maya).
Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap pembagian sejak zaman Aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika, metafisika, dan etika.
Pembagian filsafat berdasar pada struktur pengetahuan filsafat yang berkembang sekarang ini, terbagi menjadi tiga bidang, yaitu filsafat sistematis, filsfat khusus, dan filsafat keilmuan.
Dalam studi filsafat untuk memahaminya secara bail paling tidak yang harus dipelajari ada lima bidang pokok, yaitu : Metafisika, Epistemologi, Logika,Etika, dan sejarah Filsafat.
1.     Metafisika
Metafisika merupakan cabang filsafat yang memuat suatu bagian dari persoalan filsafat yang :
a.    Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal
b.    Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan
c.    Membicarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar yang berada diluar pengalaman manusia. (immediater experience)
d.    Berupaya menyajikan suatu pandangan yang komprehensif tentang segala sesuatu.
e.    Membicarakan persoalan-persoalan seperti : hubungan akal dengan benda, hakikat perubahan, pengertian tentang kemerdekaan, wujud Tuhan, kehidupan setelah mati dll.
Metafisika ini suati cabang filsafat yang paling sulit di pahami terutama bagi pemula belajar filsafat. Umunya filsafat kontemporer yang orientasinya pada pengetahuan ilmiah, terdapat metafisika lebih skeptis.
2.     Epistemologi
Epistemologi lazimnya disebut teori pengetahuan yang secara umum membicarakan mengenai sumber-sumber, karakteristik dan kebenaran pengetahuan. Persoalan epistemologi (ilmu pengetahuan) berkaitan erat dengan persoalan metafisika. Bedanya, persoalan epistemologi berpusat pada : apakah yang ada didalamnya , memuat :
a.      Problem asala pengetahuan
b.     Apakah sumber-sumber pengetahuan?
c.      Dari mana pengetahuan yang benar, dan bagaimana kita dapat mengetahuinya?
d.     Problem penampilan
e.      Apakan yang menjadi karakteristik pengetahuan?
f.      Apaka di dunia riil di luar akal, apabila ada dapatkah diketahui?
g.     Problem mencoba kebenaran
h.     Bagaimanakan membedakan antara kebenaran dan kekeliruan?
3.     Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tata cara penalaran yang betul (correct reasoning).
Pada mulanya logika sebagai pengetahuan rasional (episteme). Oleh Aristoteles logika disebut sebagai analitika, yang kemudian dikembangkan oleh para ahli Abad Tengah yang disebut radisional. Mulain akhir abad ke-19, oleh George Boole logika radisional dikembangkan menjadi logika modern, sehingga dewasa ini logika telah semata-mata bersifat filsafati, tetapi corak teknis dan ilmiah. Logika modern saat ini berkembang menjadi logika perlambang, logika kewajiban, logika ganda nila, logika antusiinistik, dan berbagai sistem logika tidak baku.
4.     Etika
Etika atau filsafat perilaku sebagai satu cabang filsafat yang membicarakan tindakan manusia, dengan penekanan yang baik dan yang buruk. Terdapat dua hal permasalahan, yaitu yang menyangkut tindakan maka etika disebut sebagai filsafat praktis, sedangkan jatuh pada baik-buruknya maka etika disebut filsafat normatif.
Etila adalah ilmu yang bekerja secara rasional. Sementara dari kalangan nonfilsafat, etika sering digunakan sebagai pola bertindak praktis (etika profesi), misalnya bagaimana menjalankan bisnis yang bermoral.
5.     Sejarah Filsafat
Sejarah filsafat adalag laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. Biasanya sejarah filsafat ini menuat berbagai pemikiran kefilsafatan (yang beraneka ragam) mulai dari zaman pra-Yunani hingga zaman modern. Juga,dengan mengetahui pemikiran filsafat para ahli pikir (filsuf) ini akan didapat berbagai ragam pemikiran dari dahulu hingga sekarang.
Dalam sejarah filsafat akan diketahui pemikiran-pemikiran yang genius hingga pemikir tersebut dapat mengubah dunia, yaitu dengan ide-ide atau gagasan yang cemerlang.
Menurut The Linag Gie (2000), bahwa ruang lingkup filsafat ilmu dari para filsuf dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.     Peter Angeles
Menurut filfut ini, filsafat ilmu mempunyai empat bidang konsentrasi yang utama :
a.      Telaah mengenai berbagai konsep, peranggapan, dan metode ilmu, berikut analisis, perluasan dan penyusunannya untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat.
b.     Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dala ilmu berikut struktur perlambangnya.
c.      Telaah mengenai saling keterkaitan diantara berbagai ilmu
d.     Telaah mengnai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan dengan penyerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas, hubungan logika dan matematika dengan realitas, identitas teoritis, sumber-sumber dan keabsahan pengetahuan, serta sifat dasar kemanusiaan.
2.     Cornelius Benjamin
Filsuf ini membagi pokok persoalan filsafat ilmu dalam tiga bidang berikut :
a.      Telaah mengenai metode ilmu, lambang ilmiah, dan struktur logis dari sistem perlambang ilmiah. Telaah ini banyak menyangkut logika dan teori pengetahuan dan teori umum tentang tanda.
b.     Penjelasan mengenai konsep dasar, pra-anggapan, dan pangka pendirian ilmu, beriktu landasan-landasan empiris rasional, atau pragmatis yang menjadi tempat tumpuannya. Segi ini dalam banyak hal berkaitan dengan metafisika, karena mencakup telaah terhadap berbagai keyakinan mengenai dunia kenyataan, keseragaman alam, dan rasionalitas dari proses alamiah.
c.      Aneka telaah mengenai saling kait diantara berbagai ilmu dan implikasinya bagi suatu teori alam semesta seperti misalnya idealisme, materialisme, dan pluralisme.
3.     Marx Wartofsky
Menurut filsuf ini rentangan luas dari soal-soal interdisipliner dalam filsafat ilmu meliputi :
a.      Perenungan mengenai konsep-konsep dasar struktur formal, dan metodologi ilmu .
b.     Persoalan-persoalan ontologi dan epistemologi yang khas bersifat filsafati dengan pembahasan yang memadukan peralatan analitis dari logika modern konseptual dari penyelidikan ilmiah.
4.     Ernest Nagel
Dari hasil penyelidikannya filsuf ini menyimpulkan bahwa filsafat ilmu mencakup tiga bidang luas :
a.      Pola logis yang ditunjukan oleh penjelasan dalam ilmu
b.     Pembuktian konsep ilmiah
c.      Pembuktian keabsahan kesimpulan ilmiah.



Sumber : Buku Filsafat Ilmu , Dr. H. A. Fuad Ihsan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGELOLAAN LABORATORIUM - MENGITUNG KEBUTUHAN UKURAN RUANG LABORATORIUM

Kurikulum Sebagai Sistem

ANTROPOLOGI KULINER