BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di dalam kehidupan sehari-hari, dewasa ini pendidikan telah
dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat dengan kehidupan sehari-hari,
dewasa ini pendidikan telah dipandang sebagai suatu fungsi yang melekat dengan
kehidupan itu sendiri. Memperoleh pendidikan sudah merupakan suatu keharusan
dan kebutuhan dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangs. Pendidikan telah
dipandang sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang
amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan makin banyak
memerlukan berbagai keahlian profesional dalam manajemennya serta memerlukan
berbagai kehlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.
Dalam makalah ini akan membahas atentang Pendidikan sebagi sebuah Sistem.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di
bahas dalam makalah ini adalah :
1.
Apa itu sistem?
2.
Apa saja yang termasuk dalam macam-macam sistem?
3.
Bagaimana Pendidikan
dipandang sebagai sistem?
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Sistem
Istilah
system banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan konsep pengertian
yang berbeda-beda. Sistem dapat berarti metode atau pola pelaksanaan. Seperti
dalam system Dalton, system modul, system jarak jauh, system klarifikasi
menurut Dewey dan sebagainya.
Namun dalam
pembahasan ini system diambil dari istilah Yunani “systema” yang mempunyai
pengertian “keseluruhan yang terdiri atas
bagian-bagian yang terorganisasi atau suatu konstruksi bagian-bagian yang
membentuk suatu keseluruhan yang kompleks”
Lebih luas
lagi system diartikan sebagai serangkaian komponen-komponen atau bagian-bagian
yang saling terkait dan berfungsi untuk tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Istilah
system meliputi spectrum yang luas sekali,misalnya kita dapat menganggap sebuah
mobil sebagai suatu system. Suatu organisme seperti seorang manusia, seekor
hewan, ataupun sebatang pohon, adalah suatu system. Suatu perkumpulan,
organisasi atau lembaga adalah suatu system. Sebuah sekolah adalah suatu
system. Sebuah perusahaan seperti misalnya perusahaan listrik, adalah suatu
system. Susunan matahari dengan planit-planit dan satelit-satelitnya adalah
juga suatu system. Semua system tersebut mempunyai batasan sendiri yang
berbeda-beda, namun semuanya ada dalam lingkungan yang saling mempengaruhi.
Apabila
kesemuanya itu dapat disebut sebagai system maka tentu ada kesamaannya.
Kesamaan itu adalah dalam ciri-cirinya yang meliputi tujuan, fungsi, komponen,
interaksi,pengabungan yang menimbulkan jalinan keterpaduan, proses
transformasi, umpan balik, daerah batasan atau lingkungan.
Ciri-ciri
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tujuan
(output). Suatu system mempunyai tujuan. Tujuan sebuah mobil adalah untuk
mengangkut penumpangnya ke tempat yang dituju dengan cepat, aman, dan nyaman.
Tujuan suatu organisme adalah untuk hidup dan menunaikan tugas hidupnya. Tujuan
suatu lembaga pendidikan adalah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada
yang membutuhkannya, demikian seterusnya.
Tujuan yang
harus dicapai suatu system menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang
diperlukan untuk menunjang usaha tercapainya tujuan itu.
Bagian suatu
system yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan
system biasa disebut komponen. Dengan demikian jelaslah bahwa sistem itu
terdiri atas komponen-komponen dan masing-masing atas komponen mempunyai fungsi
khusus.
Suatu
komponen dalam satu system saling berhubungan satu sama lain secara sinergis
saling mempengaruhi dan saling membutuhkan.
Untuk
menjaga kelangsungan hidup dan menjaga mutu prestasi, maka setiap system meme
sistem rlukan terlaksanakannya sistem kontrol yang mencakup monitoring dan
koreksi.
- Macam-Macam Sistem
Jogiyanto dalam bukunya Analisis dan Desain (1991) mengemukakan
klasifikasi system sebagai berikut :
1.
Sistem abstrak (abstract system) dan system fisik
(physical system)
Adalah
system yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak secara
fisik. Contoh system teologia, yaitu system yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan system yang ada
secara fisik, misalnya system computer, system akuntansi, system produksi, dan
lain-lain.
2.
sistem alamiah (natural system) dan system buatan
manusia (human made system)
adalah
system yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya
system putaran tata surya. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
dengan mesin disebut human machine system atau ada yang menyebut dengan men
mechine system, karena masih menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi
dengan manusia.
3.
System diklasifikasikan sebagai system tertentu
(deterministic system )dan system tak tentu (probabilistic system)
System
tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi
antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,sehingga keluaran dapat
diramalkan. Contoh system computer. System tak tentu adalah system yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4.
System tertutup (closed system) dan system terbuka
(open system)
System
tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. System ini bekerja
secara otomatis tanpa tadanya turut campur tangan dari pihak di luarnya.
Secara Teoritis system ini ada,tetapi kenyataannya tidak ada system yang
benar-benar tertutup, yang ada adalah relatively closed. System terbuka adalah
system yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. System ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem
lainnya. System yang baik harus dirancang sedemikian rupa sehingga secara
relative tertutup karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dan
terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja. Bekerjanya system mobil adalah
tertutup tetapi system penggunaanya terbuka.
Selanjutnya
Abdul Gafur, dalam bukunya Disain Instruksional (1982) mengemukakan macam-macam
system ditinjau dari sifat-sifat suatu system.
Dilihat dari
sifat-sifat system ini terdapat ada empat macam system, yakni :
a.
Terbuka vs Tertutup
System terbuka
adalah system yang dapat menerima pengaruh dari luar, sedang system tertutup
adalah system yang tidak dapat menerima informasi dari luar.
b.
Sederhana vs kompleks
System
sederhana adalah system yang memiliki sifat-sifat :
1.
Secara relative hanya terdiri dari atas beberapa
komponen, misalnya amuba, sel-sel tubuh.
2.
Hasil/produksinya mungkin sederhana, misalnya hasilnya
sama untuk sepanjang waktu. (contoh hasil cetakan bata)
System
komplek adalah system yang memiliki sifat-sifat :
1.
Terdiri dari banyak komponen yang saling berinteraksi,
misalnya pabrik televise
2.
Keseluruhan (totalitas) lebih daripada sekedar jumlah
bagian-bagian
3.
Bagian-bagian tidak bisa dipahami kalau berdiri
terpisah satu sama lainnya.
4.
Bagian-bagiannya saling berhubungan dan saling
bergantung satu sama lain.
c.
Hidup vs Mati
System yang
hidup misalnya : sel manusia, tanaman. System yang mati misalnya : tata surya,
computer
d.
Susunan Vertikal
Suatu system
selalu berkaitan erat dengan system yang lain. Susunan hierarkis terjadi
apabila system pada tingkatan bawahan bergabung membentuk system yang lebih
tinggi. Adapun tingkatannya adalah supra-sistem, system dan sub-sistem.
C.
Pendidikan Sebagai Sistem
Suatu cara untuk memperoleh gambaran yang lebih mantap
tentang pendidikan, yaitu dengan mempergunakan pendekatan sistem. Pendekatan
sistem dalam pendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan yang
lebih ditetapkan.
Pendidikan adalah karya bersama yang
berlangsung dalam suatu pola kehidupan masyarakat tertentu. Dengan demikian
pendidikan nasional suatu bangsa, merupakan “sistem sosial” dan salah satu
sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa.
Sebagai sistem sosial, pendidikan
merupakan sistem terbuka, yang oleh Katz dan Kan yang dikutip oleh Mudyahardjo
(1992), dibataskan sebagai sistem yang memperoleh masukan dari lingkungan dan
memberikan hasil transformasinya kepada lingkungan.
Ciri-ciri
umum sistem terbuka dijelaskan sebagai berikut :
1.
Mengambil energi atau (masukan) dari
lingkungan;
2.
Mentransformasikan energi yang
tersedia;
3.
Memberikan hasil kepada lingkungan;
4.
Sistem merupakan rangkaian atau
kejadian yang terus berlangsung;
5.
Untuk dapat hidup terus, sistem
harus bergerak melawan proses thropy/kehancuran;
6.
Masukan sistem tidak hanya hal-hal
yang bersifat material tetapi juga berupa informasi yang pengambilannya
bersifat selektif dan balikannya berupa balikan negatif;
7.
Dalam sistem terdapat keadaan statis
dan keseimbangan intern (omaestatis) yang dinamis;
8.
Sistem bergerak menuju kepada
melakukan peranan-peranan yang makin berdiferensiasi;
9.
Sistem dapat mencapai keadaan akhir
yang sama dengan kondisi awal yang berbeda dengan cara-cara pencapaian yang
tidak sama.
P.H.
Koombs dan W. J. Platt mengemukakan 3 macam sumber masukan
pendidikan
yang terdiri atas :
1.
Pengetahuan, nilai-nilai, dan
cita-cita yang terdapat dalam masyarakat;
2.
Sumber daya manusia yang memenuhi
persyaratan;
3.
Hasil produksi dan penghsilan;
a.
Faktor-faktor Pendidikan
Dalam
kegiatan atau proses pendidikan terdapat faktor-faktor pendidikan yang
dapat
membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi.
Faktor-faktor
pendidikan tersebut adalah seperti berikut :
1.
Faktor tujuan
Tujuan merupakan pendidikan yang memiliki posisi
pentingdalam proses pendidikan. Bermacam-macam tujuan pendidikan yang
diigninkan oleh pendidik supaya dapat dicapai oleh subjek didik. Semua
tujuan-tujuan itu harus normatif baik, artinya tidak bertentangan dengan
hakikat perkembangan perserta didik dan dapat diterima sebagai nilai hidup yang
baik.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya penghususan tujuan umum
itu antara lain adalah :
a.
Karakteristik anak didik; tingkat
kemampuan; tingkat perkembangan kognitif, bakat, minat, jenis kelamin dan
sebagainya.
b.
Tuntutan persyaratan pekerjaandilapangan
yang merupakan pencapaian tujuan anak didik.
c.
Perbedaan pandangan hidup
masing-masing bangsa menunjukkan perlunya pengkhususan tujuan ini.
d.
Perbedaan tujuan yang ingin dicapai
masing-masing lembaga atau jalur pendidikan sekolah, jalur pendidikan luar
sekolah termasuk pendidikan keluargs yang mempunyai fungsi yang berbeda.
e.
Kemampuan-kemampuan yang ada pada
pendidik sendiri.
Kita
mengenal empat jenjang tujuan pendidikan, yaitu :
a.
Tujuan umum pendidikan, yaitu
manusia pancasila.
b. Tujuan intitusional (tujuan lembaga
pendidikan, misalnya tujuan Sekolah Dasar Universitas Negeri Padang).
c.
Tujuan kurikuler. Misalnya tujuan
IPA, IPS, dan Agama
d.
Tujuan instruksional kompetensi
dasar proses belajar-mengajar.
2.
Faktor pendidikan
Pendidik ialah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam
melaksanakan pendidikan. Orang tua biasanya disebut pendidik menurut kodrat,
sedangkan guru dan tenaga-tenaga lainnya yang sejenis disebut pendidik menurut
jabatan. Berdasarkan hal diatas kita dapat membedakan pendidik itu menjadi dua
kategori :
a.
Pendidik menurut kodrat, yaitu orang
tua
b.
Pendidik menurut jabatan yaitu guru
3.
Faktor subjek didik
Istilah subjek didik digunakan berdasarkan pandangan bahwa
makhluk manusia yang didik adalah makhluk yang berkepribadian. Istilah tersebut
digunakan mengingat bahwa pendidikan adalah suatu proses pendidikan sepanjang
hayat. Ia merupakan proses, proses penyesuaian diri dan proses pemecahan
masalah.
Raka Joni menyatakan bahwa hakekat subjek didik didasarkan
kepada empat hal yakni :
a.
Subek didik bertanggung jawab kepada
pendidikannya sendiri sesuai dengan wawasan pendidik seumur hidup.
b.
Subjek didik memiliki potensi, baik
fisik maupun psikologis yang berbeda-beda, sehingga masing-masing subjek didik
merupakan insan yang unik,
c.
Subjek didik memerlukan pembinaan
individual serta perlakuan yang manusiawi,
d.
Subjek didik pada dasarnya merupakan
insan yang aktif menghadapi lingkungan.
4.
Faktor isi/materi pendidikan
Berdasarkan tujuan pendidikan yang dicapai, ditetapkan
isi/materi pendidikanyang relevan. Kriteria atau syarat utama yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan isi/materi adalah :
a.
Bahan/materi harus sesuai dan
menunjang tercapainya tujuan
b.
Bahan/materi harus sesuai dengan
karakteristikperkembangan subyek didik.
Materi yang diberikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan
yang mengandung nilai-nilai sesuai dengan pandangan hidup bangsa. Dalam
menetapkan bahan/materi tersebut, karakteristik subjek didik pada fase
perkembangan tertentu harus pula menjadi pertimbangan.
5.
Faktor cara/metode dan alat
Erat kaitannya dengan materi/bahan pelajaran adalah metode
pendidikan. Kenyataan menunjukkan bahwa peristiwa pendidikan ditandai dengan
adanya interaksi educatif.agar interaksi ini dapat berlangsung secara edukatif
dan efisien untuk mencapai tujuan perlu dipilih (a) metode dan (b) alat
pendidikan yang tepat.
a.
Metode adalah carayang berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan.
b.
Faktor alat-alat pendidikan.kegiatan
pendidikan berlangsung dengan menggunakan alat-alat pendidikan. Yang dimaksud
dengan alat-alat pendidikan ialah segala sesuatu yang secara langsung membantu
terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan.
6.
Faktor situasi lingkungan
Lingkungan pada hakikatnya merupakan suatu yang ada diluar
diri individu, walaupun ada juga yang mengatakan bahwa ada lingkungan yang
terdapat dalam diri individu.
a.
Lingkungan Alam
Lingkungan
alam adalah segala sesuatu yang ada didunia ini yang berada diluar diri anak
yang bukan manusia, seperti bintang, tumbuh-tumbuhan, iklim, air, gedung, dan
rumah
b.
Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah semua manusia yang berada diluar
diri seseorang yang dapat mempengaruhi diri orang tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan
utama bagi anak, karena dilingkungan itulah pertama-pertama dia menerima
pendidikan yang diberikan oleh orang tua merupakan dasar utama bagi pembentukan
kepribadian selanjutnya.
Lingkungan sekolah disebut pendidikan yang kedua, yang
bertanggung jawab melaksanakan pendidikan dilembaga ini adalah guru.
Lingkungan pendidikan yang ketiga adalah lingkungan
masyarakat. Proses pendidikan dilingkungan ini adalahproses pendidikan yang
terjadi diluar keluarga dan diluar persekolahan. Pendidikan yang diberikan
biasanya tergantung kepada kebiasaan yang terjadi dilingkungan itu. Oleh sebab
itu hasil pendidikannya akan dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat tersebut.
Komentar
Posting Komentar