MAKALAH FUNGSI PENGARAHAN DAN IMFLEMENTASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Manajemen dari istilah kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam makalah ini kami jelaskan tentang fungsi pengarahan dan  implementasi
Dalam pembahasan fungsi pengarahan, aspek kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Sehingga definisi fungsi pengarahan selalu dimulai dan dinilai cukup hanya dengan mendifinisikan kepemimpinan itu sendiri.
Fungsi pengarahan dan implementasi yaitu: proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
         Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
         Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
         Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Definisi Pengarahan ?
2.      Bagaimana Fungsi Pengarahan ?
3.      Apa Saja Hal-Hal Yang Berpengaruh Pada Pengarahan ?
4.      Apa Arti Dari Motivasi Dan Kepemimpinan ?
5.      Bagaimana Pemberian Perintah Pada Pengarahan ?
6.      Implementasi Dalam Manajemen Perusahaan ?

C.    TUJUAN
Untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana fungsi pengarahan dan implementasi dalam manajemen suatu perusahaan,


BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI PENGARAHAN
1.      Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajemen untuk meningkatkan efektifas dan efesiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
2.      Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
3.      Saure dan Dislainer, pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan suatu, atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawaannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberikan masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjukkan prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu :
1.      Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2.      Memberikan petunjuk umum dan khusus
3.      Mempengaruhi anggota, dan
4.      memotivasi
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah :
a.       Memotivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada ditengah-tengah para bawaannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat, dan koreksi jika diperlukan.
b.      Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c.       Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsangan atau insentif.

B.     FUNGSI PENGARAHAN
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian pemerintah-pemerintah dan motivasi pada persional yang melaksankan perintah-perintah tersebut.
Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
1.      Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2.      Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisasi.
3.      Human Factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu behubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4.      Creative Activity, Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
5.      Executive Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
6.      Delegated Function, pengarahan seharusnya adalah seatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1.      Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.      Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3.      Delegasi Wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer.
Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
1.      Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang di kemukakan oleh Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratakan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaanyang harus dilakukan dengan sistem pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan produktivitas yang tinggi
2.      Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya mementukan bahwa kontrak-kontrak sosial katyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas tyang rutin merupakan pengurangan dari motovasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasikan melalui pemenuhan kebutukan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.
3.      Model Sumber Daya Manusia
Mc Gregor Maslow. Ardyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusiawi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasikan dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, di beri tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
            Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan :
1.      Faktor individu dalam kelompok
2.      Motivasi dan Kepemimpinan
3.      kelompok kerja, dan
4.      komunikasi dalam organisasi
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGARAHAAN DALAM MANAGEMEN
Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi pengarahaan. Antara lain :
1.      Faktor Individu Dalam Kelompok
Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu Organisasi merupakan kumpulan individu. Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal lain yang berbeda.
Tujuan Kemampuan memprediksi perilaku orang lain memberikan kesempatan untuk membangun komunikasi yang baik, efektif, dan efesien sehingga mampu berpikir, bersikap, dan bertindak tepat dalam berkomunikasi.
Menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi di dalam organisasi.
Kemampuan prediksi dan eksplanasi akan membantu pemimpin dalam menjalankan peran mengendalikan individu, kelompok, bahkan organisasi dalam mencapai tujuan bersama.
2.      Aspek Manusia Dalam Organisasi
Memahami perilaku individu akan membantu dalam memahami perilaku organisasi karena pada dasarnya manusia itu homo homini socius. Manusia tidak bisa lepas dari organisasi, manusia merupakan komponen vital dalam keberadaan dan dinamika sebuah organisasi. Memahami perilaku manusia membutuhkan kerjasama berbagai disiplin keilmuan. Asumsi dasar untuk memahami manusia: Perbedaan individu Orang seutuhnya Perilaku yang termotivasi martabat/nilai manusia. Perbedaan Individu perbedaan perilaku individual dapat disebabkan oleh sejumlah faktor penting, yaitu: persepsi, sikap, kepribadian, dan belajar.Empat asumsi yang penting menurut Gibson, dkk (1982, 1989) tentang perilaku Individu: Perilaku timbul karena ada stimulus/penyebab. Perilaku diarahkan kepada tujuan perilaku yang terarah pada tujuan dapat terganggu oleh frustasi, konflik, dan kecemasan. asumsi dasar untuk memahami manusia:Untuk dapat memahami perilaku individu, kita perlu memahami karakteristik yang melekat pada individu. Karakteristik yang dimaksud terkait dengan: ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dam sikap. Ciri-ciri biografis: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja.
3.      Pembentukan Sikap Dan Perilaku
Ada beberapa pendekatan yang dapat diaplikasi dalam menelaah proses pembentukan sikap dan perilaku, yaitu: Pendekatan kognitif sebagaimana yang dibahas oleh Littlejohn (1992) yang menganalisa mengenai stimulus dan respon. pendekatan kepuasan pendekatan ini memfokuskan perhatian pada faktor-faktor pada diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilakunya
4.      Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu keseluruhan yang terorganisasi. Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-pola, yang hingga tingkat tertentu dapat diobservasi dan diukur. Walaupun kepribadian memiliki landasan biologikal, pengembangan spesifiknya merupakan sebuah produk dari lingkungan sosial dan kultural. Kepemimpinan memiliki aspek-aspek superfisial. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum, maupun ciri unik. kepribadian seorang individu, merupakan suatu kelompok ciri-ciri yang relatif stabil, tendensi-tendensi, dan tempramen-tempramen yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diwarisi, dan oleh faktor-faktor sosial, kultural, dan lingkungan.








D.    MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
1.      Motivasi
Motif dan Motivasi adalah tingkah laku seseorang di pengaruhi serta di rangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar. Rangsangan ini akan menciptakan “motif dan motivasi “ yang mendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif dapat di artikan sebagai Driving Force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan berbuat untuk tujuan tertentu. Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi
Asumsi dasar (Nadler & Lawler) perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu. Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan. Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka.
2.      komponen utama dalam Perspektif Pengharapan
         pengharapan terhadap hasil yang akan diperoleh (outcome-performance expectancy)
         dorongan terhadap motivasi (valence)
         pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan (effort-performance expectancy)
Pemahaman motivasi bukan hal yang mudah, karena motivasi meupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorng dan tidak nampak dari luar. Motivasi ini akan dapat turlihat melalui prilaku seseorang. Oleh karena itu ada beberapa pendekatan mengenai motivasi, antara lain:


a.       Pendidikan Tradisional
Pendakatan ini diperoleh oleh bapak manajemen frederick W.Tajlor menurut pendekatan ini, motivasi seseorang didorong oleh keinginannya untuk memperoleh gaji. Jadi seseorang akan bergerak apabila ada stimulus berupa uang sebagai upah atas apa yang mereka lakukan dalam hal ini manajemen dianggap lebih tau dibandingkan dengan karyawan, karena pada umumnya karyaman yang malas tidak mau bekerja akan lebih bersemangat untuk bekerja apabila ada stimulus berupa uang tersebut.
b.      Pendekatan hubungan manusiawi (human relation)
Salah satu tokoh dalam pendekatan ini adalah Elton Mijo. Pendekatan ini mendorong motivasi seseorang dengan cara sosial, misalnya dengan adanya pengajian rutin mingguan, arisan bulanan dan sebagainya. Yang bisa mendorong mereka untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Pendekatan ini memperbaiki pendekatan tradisional, karena aspek sosial seseorang tidak hanya pada uang.
c.       Pendekatan human resburse management
Pendekatan ini lebih beda dari pendekatan diatas , kalau kedua pendekatan di atas tadi lebih menonjolkan manager, tapi kalau pendekatan ini berpendapat bahwa kepentingan anggota harus diperhitungkan dan pekerjaan itu sendiri dapat memberi motivasi terhadap anggota yang bersangkutan. Di sini tugas manager tidak hanya mendorong anggotanya untuk patuh padanya baik melalui intensif uang maupun melalui penyediaan kebutuhan sosial.
Dari berbagai pendekatan di atas sudah jelas bahwa motivasi dalam pengarahan merupakan faktor penting yang mendukung prestasi kerja, namun demikian motivasi bukanlah satu-satunya pendukung utama terhadap prestasi kerja. Prestasi kerja seseorang juga tergantung pada faktor lalu yaitu kemampuan dan persepsi peranan. Diantara kunci prestasi kerja yaitu kemampuan yang baik, prestasi peranan yang tepat dan motivasi yang tinggi.
3.      Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan. Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.
4.      Kepemimpinan
kepemimpinan(Leadership)merupakan intisari manajemen. LEADER adalah Orangnya, sedangkan LEADERSHIP ialah gaya atau style seorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina parabawahannya agar mau berkerja sama dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan juga berarti: Seni mempengaruhi sikap dan mengarahkan pendapat orang dengan dasar kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
         Orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas dalam mencapai tujuan bersama.
         Kekuasaan yang melibatkan hubungan dengan orang lain.
         Pemberi kemudahan yang membantu melancarkan pencapaian tujuan.
Perilaku kepemimpinan Mengatakan
         Pemimpin memastiakn masalah menyelidiki, mengkaji, dan menjelaskan fakta. Setelah itu mempertimbangkan pemecahan masalah alternatif dan memilih satu cara pemecahan yang dinilai paling tepat.
         Anggota diberitahu apa yang harus dilakukan. Pendapatan anggota dimungkinkan untuk tidak dipertimbangkan.
5.      Menghimbau
         Pemimpin membuat keputusan.
         Ada himbauan agar anggota menerima keputusan itu.
         Ada penjelasan atas manfaat dari keputusan itu.
6.      Konsultasi
         Pimpinan memberitahu permasalahan kepada anggota dan minta saran pemecahan masalah.
         Saran anggota dapat menjadi cara pemecahan masalah sementara.
         Pemimpin setelah mempertimbangkan saran memutuskan cara yang terbaik
7.      Bergabung
         Pemimpin membicarakan masalah dan menerima keputusan anggota.
         Pemimpin memberikan batasan yang kemudian menggiring pada keputusan akhir
8.      Memberi
Pemimpin menyerahkan pembicaran dan pemecahan masalah yang memuaskan dan diinginkan oleh anggota. Pemimpin mendukung keputusan asal wajar dan ada dalam batas-batas yang ditetapkan sebelumnya.
9.      Prinsip Kepemimpinan
         Tentukan sasaran dan tujuan bersama anggota kelompok.
         Bantuan anggota untuk mencapai tujuan/sasaran kelompok.
         Koordinasi kegiatan kerja.
         Bantu anggota agar dapat menyesuaikan diri dengan kelompok.
         Tunjukkkan bahwa orientasi kita adalah kelompok, bukan perorangan.
         Tunjukkan perhatian manusiawi.
10.  Fungsi kepemimpinan.
         Pengambilan keputusan dan merealisasi keputusan itu
         Pendegelasian wewenang dan pembagian kerja kepada para bawahan
         Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manajemen
         Memotivasi bawahan supaya bekerja efektif dan bersemangat
         Mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan loyalitas bawahan
         Pemrakarsa, Penggiatan, dan pengendalian rencana.
         Mengkoordinasi dan Mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan
         Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada bawahan
         Pengembangan bawahan melaui pendidikan atau pelatihan
         Melaksanakan pengawasan melekat (waskat) dan tindakan – tindakan perbaikan jika perlu.
11.  Gaya kepemimpinan
         Otokratis:
Membuat keputusan sendiri (kekuasaan terpusat) yang dipaksakan. Berwenang penuh : anggota ketakutan Bertanggung jawab sendiri.
Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat. Komunikasi top down
Dapat menjadi otokratis kebapakan (anggota ditangani efektif, pemimpin memberi perintah dan pujian, anggota dituntut loyal)
         Demokratis/partisipatif
Ada konsultasi dengan anggota→ anggota dapat memberi sumbangan saran. Komunikasi 2 arah lancar. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Kondisi organisasi yang kondusif untuk belajar mampu memantau prestasi diri sendiri, berani mencoba tata kerja baru.
         Kendali bebas.
Memberi kekuasaan kepada anggota untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan diri.
12.  Teori kepemimpinan
Teori pendekatan perilaku; Teori X dan Y dari Douglas McGregor
McGregor mengemukakan bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia.
Pertama, anggapan-anggapan yang kemudian disebut sebagai teori X meliputi:
         Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan.
         Orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau diancam dengan hukuman.
         Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung awab.
         Kedua anggapan yangdisebut sebagai teori Y meliputi:Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia.
         Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah tujuan organisasi.
 Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan pretasi mereka.
         Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
         Ada kapasitas besar untuk mencari imajinasi.
         Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.
         Motivasi sebagai bagian penting dari fungsi pengarahan mempunyai beberapa pengertian, menurut Mc. Ceiied(1961) bahwa dalam diri indifidu terdapat kebutuhan-kebutuhan pokok yang mendorong tingkah lakunya. Adapun kebutuhan pokok menurut maslow ada 5 yaiturasa aman, kebutuhan sosial,kebutuan akan prestasi, dan kebutuhan mempertinggi kapitas kerja.Sedangkan menurut Harsey dan Blancat(1982)motivasi pada dasarnya adalah kebutuhan , keinginan, dorongan, atau gerakan hati dalam diri seseorang.Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian motivasi, yaitu suatu keadan yang membuat motif bergerak sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing individu.
E.     PEMBERIAN PERINTAH DALAM MANAJEMEN
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna merealisasi tujuan perusahaan. Ada 4 unsur suatu perintah :
a.       Instruksi resmi
b.      Dari atasan kepadabawahan
c.       Mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu hal
d.      Mereliasasi tujuan perusahaan
Suatu perintah adalah bentuk resmi baik lisan ataupun tulisan, Telah dibatasi bahwa pimpinan itu adalah orang yang mendapatkan hasil dari bawahannya. Pengrelasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak mengerjakan sesuatu.
1.        Tujuan pemberian perintah
  Memberikan perintah kepada bawahan haruslah untuk benar-benar merealisasi tujuan itu, karenanya setiap mereka yang memberi perintah harus memahami sungguh-sungguh apa yang menjadi tujuannya dalam memberi perintah itu.
  Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan ialah untuk mengkoorsinasi kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang beraneka ragam itu terkoordinasi kepada suatu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Memberi perintah kepada bawahan, juga bermaksud memberikan pendidikan kepada bawahan itu sendiri.
Denagan demikian, apa yang diperintahkan atasan kepada bawahan harus diawasi, agar perintah itu benar-benar dilaksanakan oleh bawahan yang bersangkutan.




2.      Jenis-Jenis Perintah
Terdapat 2 jenis perintah yaitu : perintah lisan dan perintah tertulis.
perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila :
a.       Tugas itu sederhana.
b.      Dalam keadaan darurat.
Kebaikan dari perintah lisan :
a.       Tidak membutuhkan banyak waktu.
b.      Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal-hal yang kurang jelas.
c.       Dapat dipergunakan kepada banyak orang.
Kekurangan yang pertama dari perintah lisan adalah bahwa dia tidak terlalu dipersiapkan atau diperencanakan.
Jenis kedua dari perintah adalah perintah tertulis. Kebaikan dari perintah tertulis ialah :
a.       Mudah diperiksa.
b.      Mengetahui tanggung jawabnya.
c.       Menjamin persamaan diseluruh unsure organisasi.
Keburukan dari perintah tertulis yaitu memakan waktu dan menelan biaya. Selain itu perintah dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi maupun penerima perintah, yaitu :
a.       Jenis demand, hendaklah dihindarkan kecuali dalam keadaan darurat.
b.      Jenis request sering digunakan dalam situasi kerja normal.
c.       Jenis suggestion, kerapkali digunakan untuk mendorong timbulnya insiatif, pula dalam hal kita menghadapi pegawai-pegawai yang kompeten dan bertanggung jawab.
d.      Jenis volunteer, sering digunakan untuk tugas-tugas dimana pegawai-pegawai biasanyaenggan untuk melaksanakannya.
F.     IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
         Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja    secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
         Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
         Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada persional.
Dengan memberikan motivasi, agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

B.     SARAN
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah yang 

DAFTAR FUSTAKA

Wanadiana. 2010. Pengarahan dan fungsi pengarahan. Tersedian pada http://bdp-unhalu.blogspot.com/2011/03/dasmen-pengarahan.html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
Taufik. 2012.  Implementasi dalam  manajemen perusahaan. Tersedia padahttp://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
http://ossy-strees-iseng.blogspot.com/2010/05/perintah.html diakses pada tanggal 18 november 2012 pukul 01:44 wita
diakses pada tanggal 18 november 2012 pukul 01:44 wita
 MAKALAH FUNGSI PENGARAHAN DAN IMFLEMENTASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAAN

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Manajemen dari istilah kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam makalah ini kami jelaskan tentang fungsi pengarahan dan  implementasi
Dalam pembahasan fungsi pengarahan, aspek kepemimpinan merupakan salah satu aspek yang sangat penting. Sehingga definisi fungsi pengarahan selalu dimulai dan dinilai cukup hanya dengan mendifinisikan kepemimpinan itu sendiri.
Fungsi pengarahan dan implementasi yaitu: proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
         Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
         Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
         Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.






B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana Definisi Pengarahan ?
2.      Bagaimana Fungsi Pengarahan ?
3.      Apa Saja Hal-Hal Yang Berpengaruh Pada Pengarahan ?
4.      Apa Arti Dari Motivasi Dan Kepemimpinan ?
5.      Bagaimana Pemberian Perintah Pada Pengarahan ?
6.      Implementasi Dalam Manajemen Perusahaan ?

C.    TUJUAN
Untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana fungsi pengarahan dan implementasi dalam manajemen suatu perusahaan,


BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI PENGARAHAN
1.      Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajemen untuk meningkatkan efektifas dan efesiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
2.      Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
3.      Saure dan Dislainer, pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan suatu, atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawaannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Seorang manajer yang baik hendaknya sering memberikan masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjukkan prestasi kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan adanya suatu perhatian dari yang lain, apabila perhatian tersebut dapat membantu meningkatkan kerja mereka.
Dari definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu :
1.      Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2.      Memberikan petunjuk umum dan khusus
3.      Mempengaruhi anggota, dan
4.      memotivasi
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah :
a.       Memotivasi secara impalist, yakni pimpinan organisasi berada ditengah-tengah para bawaannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat, dan koreksi jika diperlukan.
b.      Adanya upaya untuk mensingkronasasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c.       Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsangan atau insentif.

B.     FUNGSI PENGARAHAN
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian pemerintah-pemerintah dan motivasi pada persional yang melaksankan perintah-perintah tersebut.
Pengarahan (leading)adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing,motivating atau actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
1.      Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima pada berbagai level organisasi. Setiap manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2.      Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan disepanjang masa organisasi.
3.      Human Factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu behubungan dengan human factor. Human factor adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
4.      Creative Activity, Fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
5.      Executive Function, Fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
6.      Delegated Function, pengarahan seharusnya adalah seatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan seharusnya dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1.      Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.      Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3.      Delegasi Wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya. Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer.
Ada dua faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
1.      Model Tradisional
Tidak lepas dari teori manajemen ilmiah yang di kemukakan oleh Frederic Winslow Taylor. Model ini mengisyaratakan bagaimana manajer menentukan pekerjaan-pekerjaanyang harus dilakukan dengan sistem pengupahan intensif untuk memacu para pekerjaan agar memberikan produktivitas yang tinggi
2.      Model Hubungan Manusiawi
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya mementukan bahwa kontrak-kontrak sosial katyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas tyang rutin merupakan pengurangan dari motovasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasikan melalui pemenuhan kebutukan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.
3.      Model Sumber Daya Manusia
Mc Gregor Maslow. Ardyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusiawi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasikan dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, di beri tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
            Pengarahan pada dasarnya akan berkaitan dengan :
1.      Faktor individu dalam kelompok
2.      Motivasi dan Kepemimpinan
3.      kelompok kerja, dan
4.      komunikasi dalam organisasi
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGARAHAAN DALAM MANAGEMEN
Terdapat beberapa faktor yang memepengaruhi pengarahaan. Antara lain :
1.      Faktor Individu Dalam Kelompok
Menganalisis perilaku organisasional dalam tingkatan individu Organisasi merupakan kumpulan individu. Setiap individu memiliki kebutuhan, minat, persepsi, sikap, nilai, kepribadian, dan berbagai hal lain yang berbeda.
Tujuan Kemampuan memprediksi perilaku orang lain memberikan kesempatan untuk membangun komunikasi yang baik, efektif, dan efesien sehingga mampu berpikir, bersikap, dan bertindak tepat dalam berkomunikasi.
Menjelaskan berbagai peristiwa yang terjadi di dalam organisasi.
Kemampuan prediksi dan eksplanasi akan membantu pemimpin dalam menjalankan peran mengendalikan individu, kelompok, bahkan organisasi dalam mencapai tujuan bersama.
2.      Aspek Manusia Dalam Organisasi
Memahami perilaku individu akan membantu dalam memahami perilaku organisasi karena pada dasarnya manusia itu homo homini socius. Manusia tidak bisa lepas dari organisasi, manusia merupakan komponen vital dalam keberadaan dan dinamika sebuah organisasi. Memahami perilaku manusia membutuhkan kerjasama berbagai disiplin keilmuan. Asumsi dasar untuk memahami manusia: Perbedaan individu Orang seutuhnya Perilaku yang termotivasi martabat/nilai manusia. Perbedaan Individu perbedaan perilaku individual dapat disebabkan oleh sejumlah faktor penting, yaitu: persepsi, sikap, kepribadian, dan belajar.Empat asumsi yang penting menurut Gibson, dkk (1982, 1989) tentang perilaku Individu: Perilaku timbul karena ada stimulus/penyebab. Perilaku diarahkan kepada tujuan perilaku yang terarah pada tujuan dapat terganggu oleh frustasi, konflik, dan kecemasan. asumsi dasar untuk memahami manusia:Untuk dapat memahami perilaku individu, kita perlu memahami karakteristik yang melekat pada individu. Karakteristik yang dimaksud terkait dengan: ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dam sikap. Ciri-ciri biografis: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan, masa kerja.
3.      Pembentukan Sikap Dan Perilaku
Ada beberapa pendekatan yang dapat diaplikasi dalam menelaah proses pembentukan sikap dan perilaku, yaitu: Pendekatan kognitif sebagaimana yang dibahas oleh Littlejohn (1992) yang menganalisa mengenai stimulus dan respon. pendekatan kepuasan pendekatan ini memfokuskan perhatian pada faktor-faktor pada diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilakunya
4.      Kepribadian
Kepribadian merupakan suatu keseluruhan yang terorganisasi. Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-pola, yang hingga tingkat tertentu dapat diobservasi dan diukur. Walaupun kepribadian memiliki landasan biologikal, pengembangan spesifiknya merupakan sebuah produk dari lingkungan sosial dan kultural. Kepemimpinan memiliki aspek-aspek superfisial. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum, maupun ciri unik. kepribadian seorang individu, merupakan suatu kelompok ciri-ciri yang relatif stabil, tendensi-tendensi, dan tempramen-tempramen yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diwarisi, dan oleh faktor-faktor sosial, kultural, dan lingkungan.








D.    MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
1.      Motivasi
Motif dan Motivasi adalah tingkah laku seseorang di pengaruhi serta di rangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan, dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari diri sendiri dan dari luar. Rangsangan ini akan menciptakan “motif dan motivasi “ yang mendorong orang bekerja untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjanya. Motif dapat di artikan sebagai Driving Force yang menggerakan manusia untuk bertingkah laku dan berbuat untuk tujuan tertentu. Perspektif Pengharapan mengenai Motivasi
Asumsi dasar (Nadler & Lawler) perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai faktor individu dan berbagai faktor lingkungan Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu. Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan dan tujuan. Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternatif perilaku yang terkait dengan harapan mereka.
2.      komponen utama dalam Perspektif Pengharapan
         pengharapan terhadap hasil yang akan diperoleh (outcome-performance expectancy)
         dorongan terhadap motivasi (valence)
         pengharapan akan usaha yang perlu dilakukan (effort-performance expectancy)
Pemahaman motivasi bukan hal yang mudah, karena motivasi meupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorng dan tidak nampak dari luar. Motivasi ini akan dapat turlihat melalui prilaku seseorang. Oleh karena itu ada beberapa pendekatan mengenai motivasi, antara lain:


a.       Pendidikan Tradisional
Pendakatan ini diperoleh oleh bapak manajemen frederick W.Tajlor menurut pendekatan ini, motivasi seseorang didorong oleh keinginannya untuk memperoleh gaji. Jadi seseorang akan bergerak apabila ada stimulus berupa uang sebagai upah atas apa yang mereka lakukan dalam hal ini manajemen dianggap lebih tau dibandingkan dengan karyawan, karena pada umumnya karyaman yang malas tidak mau bekerja akan lebih bersemangat untuk bekerja apabila ada stimulus berupa uang tersebut.
b.      Pendekatan hubungan manusiawi (human relation)
Salah satu tokoh dalam pendekatan ini adalah Elton Mijo. Pendekatan ini mendorong motivasi seseorang dengan cara sosial, misalnya dengan adanya pengajian rutin mingguan, arisan bulanan dan sebagainya. Yang bisa mendorong mereka untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Pendekatan ini memperbaiki pendekatan tradisional, karena aspek sosial seseorang tidak hanya pada uang.
c.       Pendekatan human resburse management
Pendekatan ini lebih beda dari pendekatan diatas , kalau kedua pendekatan di atas tadi lebih menonjolkan manager, tapi kalau pendekatan ini berpendapat bahwa kepentingan anggota harus diperhitungkan dan pekerjaan itu sendiri dapat memberi motivasi terhadap anggota yang bersangkutan. Di sini tugas manager tidak hanya mendorong anggotanya untuk patuh padanya baik melalui intensif uang maupun melalui penyediaan kebutuhan sosial.
Dari berbagai pendekatan di atas sudah jelas bahwa motivasi dalam pengarahan merupakan faktor penting yang mendukung prestasi kerja, namun demikian motivasi bukanlah satu-satunya pendukung utama terhadap prestasi kerja. Prestasi kerja seseorang juga tergantung pada faktor lalu yaitu kemampuan dan persepsi peranan. Diantara kunci prestasi kerja yaitu kemampuan yang baik, prestasi peranan yang tepat dan motivasi yang tinggi.
3.      Jenis-Jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan. Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.
4.      Kepemimpinan
kepemimpinan(Leadership)merupakan intisari manajemen. LEADER adalah Orangnya, sedangkan LEADERSHIP ialah gaya atau style seorang manajer untuk mengarahkan, mengkoordinasi, dan membina parabawahannya agar mau berkerja sama dan bekerja produktif mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan juga berarti: Seni mempengaruhi sikap dan mengarahkan pendapat orang dengan dasar kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
         Orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas dalam mencapai tujuan bersama.
         Kekuasaan yang melibatkan hubungan dengan orang lain.
         Pemberi kemudahan yang membantu melancarkan pencapaian tujuan.
Perilaku kepemimpinan Mengatakan
         Pemimpin memastiakn masalah menyelidiki, mengkaji, dan menjelaskan fakta. Setelah itu mempertimbangkan pemecahan masalah alternatif dan memilih satu cara pemecahan yang dinilai paling tepat.
         Anggota diberitahu apa yang harus dilakukan. Pendapatan anggota dimungkinkan untuk tidak dipertimbangkan.
5.      Menghimbau
         Pemimpin membuat keputusan.
         Ada himbauan agar anggota menerima keputusan itu.
         Ada penjelasan atas manfaat dari keputusan itu.
6.      Konsultasi
         Pimpinan memberitahu permasalahan kepada anggota dan minta saran pemecahan masalah.
         Saran anggota dapat menjadi cara pemecahan masalah sementara.
         Pemimpin setelah mempertimbangkan saran memutuskan cara yang terbaik
7.      Bergabung
         Pemimpin membicarakan masalah dan menerima keputusan anggota.
         Pemimpin memberikan batasan yang kemudian menggiring pada keputusan akhir
8.      Memberi
Pemimpin menyerahkan pembicaran dan pemecahan masalah yang memuaskan dan diinginkan oleh anggota. Pemimpin mendukung keputusan asal wajar dan ada dalam batas-batas yang ditetapkan sebelumnya.
9.      Prinsip Kepemimpinan
         Tentukan sasaran dan tujuan bersama anggota kelompok.
         Bantuan anggota untuk mencapai tujuan/sasaran kelompok.
         Koordinasi kegiatan kerja.
         Bantu anggota agar dapat menyesuaikan diri dengan kelompok.
         Tunjukkkan bahwa orientasi kita adalah kelompok, bukan perorangan.
         Tunjukkan perhatian manusiawi.
10.  Fungsi kepemimpinan.
         Pengambilan keputusan dan merealisasi keputusan itu
         Pendegelasian wewenang dan pembagian kerja kepada para bawahan
         Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manajemen
         Memotivasi bawahan supaya bekerja efektif dan bersemangat
         Mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan loyalitas bawahan
         Pemrakarsa, Penggiatan, dan pengendalian rencana.
         Mengkoordinasi dan Mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan
         Penilaian prestasi dan pemberian teguran atau penghargaan kepada bawahan
         Pengembangan bawahan melaui pendidikan atau pelatihan
         Melaksanakan pengawasan melekat (waskat) dan tindakan – tindakan perbaikan jika perlu.
11.  Gaya kepemimpinan
         Otokratis:
Membuat keputusan sendiri (kekuasaan terpusat) yang dipaksakan. Berwenang penuh : anggota ketakutan Bertanggung jawab sendiri.
Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat. Komunikasi top down
Dapat menjadi otokratis kebapakan (anggota ditangani efektif, pemimpin memberi perintah dan pujian, anggota dituntut loyal)
         Demokratis/partisipatif
Ada konsultasi dengan anggota→ anggota dapat memberi sumbangan saran. Komunikasi 2 arah lancar. Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Kondisi organisasi yang kondusif untuk belajar mampu memantau prestasi diri sendiri, berani mencoba tata kerja baru.
         Kendali bebas.
Memberi kekuasaan kepada anggota untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan diri.
12.  Teori kepemimpinan
Teori pendekatan perilaku; Teori X dan Y dari Douglas McGregor
McGregor mengemukakan bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia.
Pertama, anggapan-anggapan yang kemudian disebut sebagai teori X meliputi:
         Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan.
         Orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau diancam dengan hukuman.
         Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung awab.
         Kedua anggapan yangdisebut sebagai teori Y meliputi:Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia.
         Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah tujuan organisasi.
 Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan pretasi mereka.
         Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
         Ada kapasitas besar untuk mencari imajinasi.
         Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.
         Motivasi sebagai bagian penting dari fungsi pengarahan mempunyai beberapa pengertian, menurut Mc. Ceiied(1961) bahwa dalam diri indifidu terdapat kebutuhan-kebutuhan pokok yang mendorong tingkah lakunya. Adapun kebutuhan pokok menurut maslow ada 5 yaiturasa aman, kebutuhan sosial,kebutuan akan prestasi, dan kebutuhan mempertinggi kapitas kerja.Sedangkan menurut Harsey dan Blancat(1982)motivasi pada dasarnya adalah kebutuhan , keinginan, dorongan, atau gerakan hati dalam diri seseorang.Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian motivasi, yaitu suatu keadan yang membuat motif bergerak sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing individu.
E.     PEMBERIAN PERINTAH DALAM MANAJEMEN
Perintah adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna merealisasi tujuan perusahaan. Ada 4 unsur suatu perintah :
a.       Instruksi resmi
b.      Dari atasan kepadabawahan
c.       Mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu hal
d.      Mereliasasi tujuan perusahaan
Suatu perintah adalah bentuk resmi baik lisan ataupun tulisan, Telah dibatasi bahwa pimpinan itu adalah orang yang mendapatkan hasil dari bawahannya. Pengrelasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak mengerjakan sesuatu.
1.        Tujuan pemberian perintah
  Memberikan perintah kepada bawahan haruslah untuk benar-benar merealisasi tujuan itu, karenanya setiap mereka yang memberi perintah harus memahami sungguh-sungguh apa yang menjadi tujuannya dalam memberi perintah itu.
  Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan ialah untuk mengkoorsinasi kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang beraneka ragam itu terkoordinasi kepada suatu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Memberi perintah kepada bawahan, juga bermaksud memberikan pendidikan kepada bawahan itu sendiri.
Denagan demikian, apa yang diperintahkan atasan kepada bawahan harus diawasi, agar perintah itu benar-benar dilaksanakan oleh bawahan yang bersangkutan.




2.      Jenis-Jenis Perintah
Terdapat 2 jenis perintah yaitu : perintah lisan dan perintah tertulis.
perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila :
a.       Tugas itu sederhana.
b.      Dalam keadaan darurat.
Kebaikan dari perintah lisan :
a.       Tidak membutuhkan banyak waktu.
b.      Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal-hal yang kurang jelas.
c.       Dapat dipergunakan kepada banyak orang.
Kekurangan yang pertama dari perintah lisan adalah bahwa dia tidak terlalu dipersiapkan atau diperencanakan.
Jenis kedua dari perintah adalah perintah tertulis. Kebaikan dari perintah tertulis ialah :
a.       Mudah diperiksa.
b.      Mengetahui tanggung jawabnya.
c.       Menjamin persamaan diseluruh unsure organisasi.
Keburukan dari perintah tertulis yaitu memakan waktu dan menelan biaya. Selain itu perintah dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi maupun penerima perintah, yaitu :
a.       Jenis demand, hendaklah dihindarkan kecuali dalam keadaan darurat.
b.      Jenis request sering digunakan dalam situasi kerja normal.
c.       Jenis suggestion, kerapkali digunakan untuk mendorong timbulnya insiatif, pula dalam hal kita menghadapi pegawai-pegawai yang kompeten dan bertanggung jawab.
d.      Jenis volunteer, sering digunakan untuk tugas-tugas dimana pegawai-pegawai biasanyaenggan untuk melaksanakannya.
F.     IMPLEMENTASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
         Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja    secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
         Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
         Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada persional.
Dengan memberikan motivasi, agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

B.     SARAN
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah yang 

DAFTAR FUSTAKA

Wanadiana. 2010. Pengarahan dan fungsi pengarahan. Tersedian pada http://bdp-unhalu.blogspot.com/2011/03/dasmen-pengarahan.html. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
Taufik. 2012.  Implementasi dalam  manajemen perusahaan. Tersedia padahttp://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen. Diakses pada tanggal 30 Oktober 2012.
http://ossy-strees-iseng.blogspot.com/2010/05/perintah.html diakses pada tanggal 18 november 2012 pukul 01:44 wita
diakses pada tanggal 18 november 2012 pukul 01:44 wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGELOLAAN LABORATORIUM - MENGITUNG KEBUTUHAN UKURAN RUANG LABORATORIUM

Kurikulum Sebagai Sistem

ANTROPOLOGI KULINER